Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sudah banyak melakukan tahapan-tahapan pembinaan seperti pengembangan strategi Stake Holder Meeting, Peer Learning Meeting, dan Penguatan Kapasitas Fasilitator Perpustakaan Provinsi, Kabupaten, dan Perpustakaan Desa dalam upaya memperkuat peran perpustakaan.

Pada hari Senin, 28 Oktober 2019 hingga hari Kamis, 31 Oktober 2019, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Penguatan Fasilitator Provinsi, kabupaten dan pengelola Perpustakaan Desa di Hotel Grand Mercure Harmony di Jakarta.

Kegiatan ini melibatkan 210 Peserta yang diantaranya merupakan fasilitator Provinsi, tim sinergi dari Dinas Perpustakaan Provinsi dan Dinas Perpustakaan Daerah serta pengelola perpustakaan Desa di seluruh wilayah Indonesia. Peserta yang diutus adalah mereka yang terpilih dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Dibuka secara resmi oleh Kepala Perpustakaan Nasional yang diwakili oleh Drs. Denny Kurniawan, M.Hum, beliau menjelaskan sejarah program Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial yang berawal dari
Program PerpuSeru yaitu sebuah program pengembangan perpustakaan yang didukung oleh Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Bill & Melinda Gates Foundation, yang mana sudah menjangkau seluruh wialayah Indonesia dan bertujuan dapat memberikan dampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat sejak tahun 2011 hingga 2018. Tindak lanjut dari program tersebut terciptalah Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial yang melibatkan 58 pepustakaan umum kabupaten di seluruh Indonesia, 300 perpustakaan desa di 21 provinsi. Tujuan utama program tersebut adalah meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, meningkatkan penggunaan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan membangun komitmen dan dukungan stakeholder dengan harapan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Materi kegiatan ini mencakup :
1. Update capaian program Transformasi Berbasis Inklusi Sosial.
2. Marketing dan media engagement mendorong transformasi Perpustakaan
3. Dokumentasi perpustakaan berbasis online.
4. Praktek mentoring berbasis data.
5. Publik Speaking untuk Transformasi Perpustakaan
6. Easy Writing, Sharing Tips and Trik.

ALHAMDULILLAH…. PERPUSTAKAAN MACAKKA DESA TELLULIMPOE MENEMPATI URUTAN KE 10 (SEPULUH BESAR) SE INDONESIA DALAM HAL PERPUSTAKAAN YANG PALING AKTIF MENDOKUMENTASIKAN KEGIATANNYA🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆🏆

Sedangkan dalam kelas Easy Writing, pengelola Perpustakaan Macakka yaitu Andi Colly Poji meraih nilai 9 untuk tugas menulis.🥇🏆

Penutupan acara diadakan pada hari Rabu 30 Oktober 2019 pukul 16:50 WIB. Ditutup kembali oleh bapak Drs. Denny Kurniadi, M.Hum. Diharapkan ada peningkatan besar kepada semua peserta sebagai hasil dari penguatan untuk selanjutnya akan mengikuti Peer Learning Meeting Nasional pada bulan Desember nanti.

(ACP)